Bismillahirrahmanirrahim, Harga burung cucak rowo – Burung Cucak Rowo adalah burung yang termasuk kedalam jenis cucak-cucakan yang tinggal atau memiliki habitat di rawa-rawa rowo=rawa. Burung ini merupakan unggas dari Genus Pycnonotus, dengan nama latin Pycnonotus Zeylanicus. Di kalangan para pecinta burung hias, jenis burung yang satu ini sangat digemari karena kicauannya yang khas, mirip dengan jenis cucak hijau. Di Indonesia terdapat berbagai jenis burung cucak rowo dengan persebarannya mulai dari wilayah Sumatera hingga Papua. Karakteristik Burung Cucak Rowo Secara umum burung cucak rowo memiliki karakteristik sebagai berikut Umumnya morfologi burung cucak rowo memiliki ukuran rata-rata berkisar 28 cm, dengan warna tubuh didominasi oleh warna coklat. Merupakan burung pemakan serangga dan buah-buahan dengan bentuk paruh yang kuat akan tetapi tidak terlalu panjang serta berwarna hitam pekat. Memiliki habitat asli di sekitar rawa-rawa cucak rowo = burung cucak yang tinggal di daerah rawa atau tepi hutan. Mempunyai kaki yang kuat yang mampu mencengkram dengan kokoh. Burung ini dapat dijumpai di Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera hingga Papua. Memiliki kebiasaan yang unik, yaitu burung cucak rowo senang menyembunyikan dirinya dibalik dedaunan dan mengeluarkan kicauan merdunya. Jenis-jenis Burung Cucak Rowo Sumber Setelah mengetahui karakteristik dari burung cucak rowo, kamu juga perlu mengetahui jenis-jenis dari burung cucak rowo ini. Biasanya jenis atau varietas sangatlah berpengaruh terhadap harga burung cucak rowo. Berikut merupakan jenis-jenis burung cucak rowo yang ada di Indonesia 1. Burung Cucak Rowo Papua Sesuai dengan namanya, burung cucak rowo ini berasal dari Pulau Papua. Cucak rowo papua memiliki nama ilmiah Pycnonotus zeylanicus. Dikarenakan habitatnya yang berada di pedalaman Papua, harga burung cucak rowo papua ini relatif mahal. Jenis unggas ini juga terbilang langka apabila kita ingin mendapatkannya langsung dari habitatnya. Burung khas papua ini memiliki ciri fisik dengan warna coklat kehitaman pada kepala. Pada bagian dada terdapat warna putih, sedangkan untuk bagian tubuh dan sayap didominasi oleh campuran warna hijau lumut dan coklat. Suara kicauannya yang merdu dan morfologi nya yang indah menjadikan burung ini salah satu daya tarik kuat di kalangan pecinta burung kicau hias. 2. Burung Cucak Rowo Medan Habitat asli dari jenis burung cucak rawa ini adalah Medan, sesuai dengan namanya. Burung ini memiliki ciri khas yang menonjol dibanding jenis cucak rowo yang lainnya yaitu adanya totol-totol putih pada bagian sayap yang juga didominasi oleh warna abu-abu dan coklat. Warna coklat ini juga terdapat pada bagian kepala dan tubuhnya. Harga burung cucak rowo medan dibandrol dengan harga mulai dari Rp. 3 juta. 3. Burung Cucak Rowo Sumatera Suara kicauan yang nyaring, makin tinggi dan sangat keras adalah keunikan dari jenis burung cucak rowo yang berasal dari Pulau Sumatera ini. Bagaimana tidak, dengan kicauannya yang khas burung cucak rowo ini bisa dibandrol dengan harga hingga belasan juta rupiah. Secara fisik burung ini memiliki campuran warna abu-abu, coklat dan garis-garis putih. Pada bagian kepala burung ini memiliki warna coklat terang. Jenis burung cucak rowo ini juga memiliki postur tubuh yang lebih besar dibandingkan jenis lainnya. Baca juga Harga burung cucak ijo 4. Burung Cucak Rowo Jawa Dengan asal daerah dari Pulau Jawa, jenis burung ini relatif lebih mudah ditemukan. Kamu bisa membeli dan mendapatkannya di banyak toko burung atau penangkaran. Cucak rowo jawa memiliki warna tubuh coklat hingga abu-abu gelap. Dari segi kicauan burung ini agak mengerol dan mengeluarkan suara lantang. 5. Burung Cucak Rowo Ropel Apabila kamu mencari jenis dan harga cucak rowo terbaik, jenis burung ini dapat dijadikan salah satu alternatif pilihan. Burung cucak rowo ropel mampu menirukan dengan baik kicauan dari jenis cucak rowo lainnya. Suaranya juga sangat nyaring dan mampu mengerol panjang dalam waktu yang cukup lama. Dengan bentuk dada yang bidang dan kokoh burung ini juga memiliki ukuran tubuh yang relatif besar. Untuk kisaran nilai jual, harga burung cucak rowo ropel dibandrol mulai dari Rp. 4,5 juta hingga belasan juta. 6. Burung Cucak Rowo Kalimantan Jenis burung ini memiliki ukuran tubuh yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan jenis cucak rowo lainnya. Secara fisik burung ini memiliki keunikan yaitu gradasi antara warna abu-abu, coklat dan hijau. Cucak rowo kalimantan merupakan jenis burung yang cocok digunakan untuk kontes atau perlombaan karena burung ini memiliki karakter kicauan yang melengking dan keras. Selain jenis-jenis yang telah disebutkan diatas, terdapat pula jenis-jenis lainnya dari burung cucak rowo seperti, cucak rowo lampung, cucak rowo jambi, cucak rowo timtim dan masih banyak lagi. Harganya pun akan kian melambung apabila burung ini telah bersifat gacor atau matang menghasilkan suara kicauan yang nyaring dengan rutin. Bagi kamu pecinta burung kicau hias, kamu bisa juga merawat burung cucak rowo ketika usianya masih terhitung anakan. Harga burung cucak rowo anakan sendiri dibandrol dengan kisaran Rp. 2,5 juta. Yang paling penting adalah, kamu mempelajari cara merawatannya dengan baik dan selalu belajar dari para profesional. Dengan begitu cucak rowo akan terpelihara dengan baik dan mampu menghasilkan keuntungan yang sangat tinggi. Kamu bisa pula membeli burung ini langsung sepasan apabila ingin mengembangbiakan cucak rowo. Untuk harga burung cucak rowo sepasang dibandrol mulai Rp. 15 juta – 18 juta. Fantastis bukan? Baca juga Harga burung murai Harga Burung Cucak Rowo Terbaru Hari Ini Berikut merupakan daftar tabel lengkap harga burung cucak rowo berbagai jenis terbaru NoJenis Burung Cucak RowoHarga Jual Burung Cucak Rowo 1Cucak Rowo PapuaRp. 2Cucak Rowo MedanRp. 3Cucak Rowo JawaRp. 4Cucak Rowo Sumatera 1-2 BulanRp. 5Cucak Rowo Sumatera 3-5 BulanRp. 6Cucak Rowo Sumatera 12 BulanRp. 7Cucak Rowo Sumatera SepasangRp. - Rp. 8Cucak Rowo Kalimantan 1-2 BulanRp. 9Cucak Rowo Kalimantan 3-5 BulanRp. 10Cucak Rowo Kalimantan 12 BulanRp. 11Cucak Rowo Kalimantan SepasangRp. 12Cucak Rowo RopelRp. - Rp. 13Cucak Rowo AnakanRp. 14Cucak Rowo BakalanRp. 15Cucak Rowo GacorRp. 16Cucak Rowo HutanRp. 17Cucak Rowo Penangkaran Sepasang 3-4 BulanRp. - Rp. Dengan nilai jualnya yang tinggi burung ini sangat diminati di kalangan pebisnis burung hias. Burung cucak rowo juga terbilang mudah didapatkan, karena burung ini bukan jenis burung yang dilindungi. Kamu bisa dengan mudah mencarinya di pasar burung, toko burung hias dan penangkaran. Bahkan sekarang kamu juga bisa membelinya di situs jual beli online.TemukanRumah idaman Anda di Rawa Burung, Tangerang, Banten dengan berbagai pilihan harga yang terjangkau • Bisa KPR / Cicilan, DP Ringan Proses Mudah & Cepat Suaka Margasatwa Rawa Singkil merupakan hutan rawa gambut di Aceh yang menjadi bagian Kawasan Ekosistem Leuser Hutan seluas 82 ribu hektar ini juga memiliki peran penting bagi kehidupan ribuan masyarakat yang menggantungkan hidup sebagai nelayan dan petani madu Hutan gambut ini tercatat sebagai wilayah populasi padat orangutan sumatera di Aceh, selain Suaq Belimbing Perambahan untuk perkebunan sawit masih terjadi di Suaka Marga Satwa Rawa Singkil, pihak BKSDA tahun ini akan berupaya menyelesaikan tapal batas yang menjadi tuntutan masyarakat Suaka Margasatwa Rawa Singkil yang berada di Kabupaten Aceh Selatan, Aceh Singkil, dan Kota Subulussalam, Provinsi Aceh, merupakan hutan rawa gambut bagian dari Kawasan Ekosistem Leuser. Rawa Singkil merupakan rumah bagi sejumlah satwa langka dan dilindungi seperti orangutan sumatera, burung rangkong dan satwa lainnya. Hutan gambut ini juga termasuk satu tempat terpadat populasi oangutan sumatera di Provinsi Aceh, selain hutan gambut Suaq Belimbing di Kecamatan Kluet Selatan dan Kluet Timur, Kabupaten Aceh Selatan. Baca Selamat Tinggal Sawit Ilegal di Suaka Margasatwa Rawa Singkil Ada 157 jenis burung yang terdata di Suaka Margasatwa Rawa Singkil. Foto Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia Potensi alamnya sangat menjanjikan, yang jarang terungkap, akibat tingginya kegiatan permbahan untuk perkebunan sawit. Berdasarkan data Balai Konservasi Sumber Daya Alam [BKSDA] Aceh, tercatat ada 157 jenis burung, 20 jenis mamalia, 17 jenis biota air, dan 15 jenis herpetofauna. Teridentifikasi juga 134 jenis tumbuhan bawah, 130 jenis tumbuhan berkayu, dan 40 jenis tumbuhan air. Ekosistem hutan rawa gambut, air tawar, hutan mangrove, dan rivarian menjadi penopang utama seluruh kehidupan di wilayah ini. Baca Suaka Margasatwa Rawa Singkil, Gambut yang Terus Dirambah Keluarga burung rangkong juga ditemukan di hutan Rawa Singkil. Foto Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia Perjalanan saya menyusuri Sungai Alas-Singkil dari Kecamatan Gelombang, Kota Subulussalam menuju Suaka Margasatwa Rawa Singkil, akhir Januari 2019 sungguh menyenangkan. Meski menghabiskan waktu enam jam di atas perahu mesin, semua lelah terbayar tunai. Pemandangan indah hutan seluas 82 ribu hektar, alasannya. Air warna hitam khas gambut yang mendominasi begitu memanjakan mata. Tingkah satwa yang terlihat di sepanjang sungai, membuat denyut kehidupan Rawa Singkil begitu terasa. Hadirnya burung dalam ekosistem lingkungan menandakan wilayah tersebut masih alami. Foto Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia Alami Hutan ini juga memiliki andil yang sangat besar untuk kehidupan ribuan masyarakat, sebagai nelayan dan petani madu. “Selain bisa mengatur atau menyerap air, ekosistem gambut juga berfungsi sebagai pencegah banjir dan kekeringan, serta menjaga produktivitas perikanan di wilayah sungai dan pesisir pantai,” terang Sapto Aji Prabowo, Kepala BKSDA Aceh. Sapto mengatakan, Rawa Singkil bisa disebut daerah buangan air, karena terletak di DAS Alas-Singki. Potensi gambut yang ada berfungsi sebagai penyerap air saat banjir dan mengeluarkannya perlahan saat kemarau tiba. Baca juga Perambahan di SM Rawa Singkil untuk Dijadikan Kebun Sawit Masih Terjadi Rawa Singkil merupakan hutan gambut yang menjadi bagian Kawasan Ekosistem Leuser. Foto Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia BKSDA Aceh bersama sejumlah lembaga mitra atau LSM berupaya menjaga Rawa Singkil dari segala kerusakan. Bukan hanya untuk menyelamatkan hutan, tapi juga masyarakat. “Upaya terus dilakukan, termasuk memberikan pemahaman kepada masyarakat pentingnya hutan gambut untuk kehidupan. Kami juga memberi peluang kepada masyarakat, pada zona pemanfaatan, untuk mengambil hasil hutan bukan kayu, seperti rotan, madu, dan ikan. Termasuk, memberikan kesempatan membuka wisata terbatas,” terangnya. Rawa Singkil bukan hanya penting bagi masyarakat yang hidup di sekitar tapi juga rumahnya satwa liar dan tempat hidupnya beragam tumbuhan. Foto Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia Tahun ini, sambung Sapto, BKSDA Aceh akan menyelesaikan tapal batas yang selama ini dituntut masyarakat. Namun, kami mengalami kendala karena ada penolakan dari sejumlah masyarakat di Kabupaten Aceh Selatan. “Kalau pemberdayaan masyarakat agar tidak lagi hidup dari hasil merusak Suaka Margasatwa Rawa Singkil, BKSDA Aceh dan lembaga mitra tetap melakukannya,” tuturnya. Penyelesaian tapal batas Rawa Singkil akan coba diselesaikan BKSDA Aceh tahun ini sebagaimana permintaan masyarakat. Foto Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia Munzir, masyarakat Banda Aceh yang pernah berkunjung ke Rawa Singkil mengatakan, hutan ini memiliki potensi menjanjikan untuk dikembangkan menjadi lokasi wisata terbatas. “Hutannya masih alami, kaya flora dan fauna. Termasuk, pemandangan alam yang masih sangat indah. Sayang bila rusak,” urainya. Artikel yang diterbitkan oleh Burungsepatu jengger merupakan jenis burung yang hidup di rawa dengan ciri khas berukuran agak kecil dengan panjang sekitar 23 cm. Jenis burung ini bulu berwarna hitam dan juga berwarna putih. Pada bagian kepalanya terdapat jengger sesuai namanya dengan warna merah. Keindahan alam Kerinci mampu mengundang decak kagum, serta perhatian tersendiri bagi wisatawan. Berbagai pesona alam seperti danau, gunung, air terjun bisa dijumpai didaerah ini. Tempat wisata baru pun kini mulai bermunculan, dan seolah semakin mempertegas Kerinci sebagai surganya wisata Jambi. Salah satunya adalah Rawa Bento, yang kini juga mulai dilirik para pelancong. Berbagai indahnya pemandangan bisa dinikmati dari Rawa Bento. Gunung Kerinci yang berdiri dengan megahnya, serta hamparan hijau padang rumput dan pepohonan menciptakan nuansa asri. Sejuk dan segarnya udara pun semakin menambah keindahan yang dimiliki rawa ini. Secara administratif, Rawa Bento terletak di Desa Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Lokasi rawa ini berjarak sekitar 44 kilometer dari Kota Sungai Penuh dan bisa dituju dengan menggunakan kendaraan roda dua ataupun roda empat. Setidaknya perjalanan ini akan memakan waktu hingga satu jam lebih karena untuk menuju lokasi rawa memang tak mudah. Setelah sampai di Desa Kersik Tuo, wisatawan harus melanjutkan perjalanan lagi melewati sungai Rawa Bento. Pengunjung bisa menyewa perahu-perahu milik masyarakat setempat, dan mereka akan dengan senang hati mengantar sampai tujuan. Akses dengan perahu pun kini semakin terkendala karena pendangkalan sungai yang terjadi. Diharapkan pemerintah setempat segera melakukan normalisasi sungai, agar perjalanan menuju rawa semakin mudah. Pesona Rawa Bento Berada pada ketinggian lebih dari meter diatas permukaan laut, membuat Rawa Bento menjadi rawa tertinggi di Sumatera. Luasnya mencapai hektar, dan merupakan rawa yang dipenuhi air tawar. Daerah sekitar rawa juga banyak ditemukan aneka vegetasi seperti rumput Leerxia Hexandra, dan jenis Eugenia Spicata. Tak hanya berbagai jenis rumput, daerah rawa juga memiliki beberapa jenis pohon yang menghiasi. Sehingga daerah rawa ini biasa juga disebut dengan hutan rawa. Dulunya, Rawa Bento merupakan sebuah danau namun akibat proses sedimentasi aliran sungai disekitarnya membuat danau pun semakin dangkal. Diketahui, memang terdapat beberapa aliran sungai disekitar rawa yang bersumber dari Gunung Kerinci. Jika dilihat dari kejauhan, air di Rawa Bento akan terlihat hitam pekat. Padahal saat dilihat dari dekat, air di rawa sangatlah jernih bahkan wisatawan bisa melihat aneka ikan dan ular yang sering berkeliaran. Terdapat beberapa jenis ikan yang hidup di rawa ini, seperti ikan semah, ikan seluang, ikan pareh dan juga belut. Biasanya ikan-ikan ini akan bersembunyi di tumbuhan enceng gondok yang memenuhi seluruh tepian rawa. Pengunjung bisa menyusuri rawa dengan menaiki kano yang disediakan penduduk setempat. Tak hanya wisatawan lokal saja, kegiatan ini juga mulai banyak diminati oleh turis-turis asing. Sembari menikmati keindahan pemandangan, wisatawan juga akan dimanjakan dengan berbagai spesies burung yang tinggal disekitar rawa. Aktivitas birdwatching sangat diminati bagi para pecinta burung, beberapa jenis burung seperti burung raptor, raja udang, itik gunung, berkik dan masih banyak lagi yang bisa dijumpai. Burung-burung ini terbang dengan bebas dan sering mencari makanan di Rawa Bento. Menurut penelitian, lebih dari 400 ekor burung yang terbagi dalam 12 jenis menjadi hewan endemik di rawa ini. Keindahan Rawa Bento juga tak lepas dari berbagai masalah yang menjadi kendala. Seperti pendangkalan sungai, serta sebagian kawasan rawa yang kini mulai diubah menjadi lahan pertanian. Tak hanya itu saja, banyaknya tanaman enceng gondok yang tak terkendali semakin lama menutupi permukaan rawa. Fasilitas di Rawa Bento Merupakan tempat wisata yang tergolong baru, membuat fasilitas di Rawa Bento ini masih sangat minim. Belum dibangun beberapa fasilitas seperti tempat parkir, mushola atau masjid dan juga kamar mandi disekitar rawa. Pengunjung bisa menemukan fasilitas terdekat pada Desa Jernih Jaya atau Desa Kersik Tuo. Selain itu, akses menuju ke lokasi Rawa Bento pun masih sulit dan bukan tak mungkin akan menjadi penghalang wisatawan yang hendak berkunjung. Di rawa, tersedia kano serta perahu-perahu tradisional yang bisa disewa dengan harga terjangkau. Perahu-perahu ini milik para penduduk setempat, yang biasa digunakan mencari ikan atau mengangkut hasil pertanian. Menemukan penginapan disekitar Rawa Bento pun masih sulit. Namun tenang saja, wisatawan bisa menjumpai beberapa homestay di Desa Kersik Tuo. Pada Kota Sungai Penuh pun terdapat beberapa hotel, yang bisa dijadikan alternatif jika homestay-homestay ini telah dipenuhi tamu. Baca Juga Pantai Indah Koto Petai, Pantai Eksotis di Tepi Danau Kerinci Berkunjung ke Rawa Bento bisa menjadi alternatif wisata apabila berada di Kerinci, berikut beberapa kegiatan yang bisa kamu lakukan saat berwisata di rawa. Menikmati Keindahan Alam Jika kamu sudah bosan dengan berbagai wisata yang ada di Kerinci, cobalah datang ke Rawa Bento. Tempat ini masih tergolong baru dan belum banyak orang yang mengetahuinya. Keindahan alamnya pun tak kalah dengan objek wisata lain di Kerinci. Dari rawa ini kamu bisa melihat pemandangan Gunung Kerinci, serta hamparan hijaunya padang rumput dan hutan rawa. Kamu bisa berkeliling rawa dengan berkano untuk menikmati setiap spot-spot menarik yang dimiliki Rawa Bento. Sebelum berkano, kamu harus melintasi sebuah padang rumput dengan tanah rawa. Ketika melintasi lokasi ini memang menawarkan sensasi tersendiri. Tanah rawa yang lembut, dan basah memerlukan kehatian-hatian untuk melintasinya. Birdwatching dan Memancing Bagi para penghobi burung, Rawa Bento layaknya sebuah surga yang menawarkan berbagai jenis burung liar. Birdwatching ini sendiri memang sangatlah seru, dengan menggunakan kano kamu bisa melihat burung-burung liar dengan bebasnya terbang. Terkadang mereka akan mendarat untuk minum atau mencari makan disekitar rawa. Tak hanya itu saja, di rawa kamu juga bisa menuangkan hobi memancing. Terdapat beberapa jenis ikan yang bisa kamu tangkap di rawa ini, salah satunya ikan semah yang terkenal lezat dan memiliki nilai jual tinggi. Sambil bersantai di pinggir rawa, kamu bisa menyantap ikan hasil tangkapanmu dengan cara membakarnya. Hunting Foto Pemandangan yang ditawarkan Rawa Bento dapat menjadi tujuan bagi para penghobi fotografi. Keindahan alamnya memang mengagumkan, dan sangat disayangkan apabila tidak diabadikan. Kamu pun bisa memotret di rawa ini, dan mengabadikan megahnya Gunung Kerinci yang tepat berdiri dibelakang hamparan rawa. Banyak pula fotografer yang datang untuk memotret burung-burung disekitar rawa. Tak jauh dari rawa, juga terdapat sebuah jembatan unik yang sering digunakan berfoto. Jembatan ini juga menjadi salah satu spot paling menarik di Rawa Bento. Kamu bisa berfoto, dengan memanfaatkan hamparan hijaunya hutan rawa, serta megahnya Gunung Kerinci. Baca Juga 235 Tempat Wisata di Jambi Paling Menarik dan Wajib Dikunjungi Tips Berwisata di Rawa Bento Jika kamu belum pernah datang ke rawa ini, maka ajaklah teman atau penduduk setempat yang mengetahui persis lokasi rawa. Selalu waspada dan berhati-hatilah selama dirawa, karena sering dijumpai hewan-hewan liar yang berkeliaran. Saat berjalan di sekitar rawa, hati-hatilah karena bisa saja kamu terperosok di rawa. Wisatawan dilarang menangkap burung, atau menembak burung disekitar rawa. Jagalah kelestarian dan kebersihan rawa, dan jangan membuang sampah sembarangan. Galeri Foto Rawa BentoWelcome to Rawa BentoPotret Rawa Bento di Kaki Gunung KerinciHunting FotoSpot Foto di Pinggiran RawaCamping di Rawa Bento
Baca Selamat Tinggal Sawit Ilegal di Suaka Margasatwa Rawa Singkil . Ada 157 jenis burung yang terdata di Suaka Margasatwa Rawa Singkil. Foto: Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia . Potensi alamnya sangat menjanjikan, yang jarang terungkap, akibat tingginya kegiatan permbahan untuk perkebunan sawit.
Jual Beli - Ecer & GROSIR - Melayani Pengiriman Burung Ke Luar Kota / Luar Daerah / Luar Pulau. Burung Jalak Suren, Jalak Putih, Jalak Bali, Jalak Hongkong, Jalak Hybrid Silangan, Murai Batu, Poksay Hongkong, Wambi, Cungkok, Cucak Rowo, Merak Hijau, Merak Biru, Beo, Nuri Kepala Hitam dll. Banyak sekali jenis burung yang tersebar di dunia ini. Jenisnya memang bermacam macam sesuai dengan jenis makanannya, habitatnya dan daerah asalnya. Dari masing masing jenis burung tersebut pastinya memiliki keunikan tersendiri. Misalnya saja burung pemakan madu atau nektar, burung tersebut biasanya memiliki keunikan dari bentuk paruhnya dan gaya terbang saat menghisap madu. Sedangkan burung yang tidak bisa terbang juga memiliki keunikan yang pada umumnya ukurannya besar dan bagian sayapnya juga kecil. Untuk kali ini akan membahas mengenai jenis burung yang hidup di rawa beserta dengan ciri cirinya. 1. Burung Sepatu Jengger Jenis Burung Yang Hidup Di Rawa Burung sepatu jengger merupakan jenis burung yang hidup di rawa dengan ciri khas berukuran agak kecil dengan panjang sekitar 23 cm. Jenis burung ini bulu berwarna hitam dan juga berwarna putih. Pada bagian kepalanya terdapat jengger sesuai namanya dengan warna merah. Pada daerah mahkota, punggung , tungging, bagian ekor, dada dan juga bagian sisi pada lambung warnanya hitam. Akan tetapi pada bagian tenggorokan berwarna putih, warna leher dan sisi muka kuning keemasan dan juga bagian perut putih. Paruhnya berwarna hitam pada ujung kemudian pangkal warnya merah dan kaki abu-abu. Suaranya juga mirip seperti bunyi seruling. Penyebaranya terd apatdi Australia, daerah yang berada di jalur Wallacea, dan Kalimantan di bagian tenggara. Pada umumnya burung ini suka berjalan di atas air, biasanya di daun teratai di daerah kolam atau danau kecil sembari mencari makan. Habitat dan Perilaku Untuk burung-sepatu jengger menghuni rawa dan lahan pasang surut dan juga menghuni lahan basah air tawar yang punya tipe vegetasi yang mengapung di permukaan air. Sering terlihat saat berjalan di atas tumbuhan air yang mengambang mencari makan berupa biji-bijian dan serangga air. Sarang burung ini berada di atas vegetasi air yang mengambang. Sedangkan jumlah telur pada umumnya empat butir berwarna cokelat pucat bercoret hitam yang dierami oleh induknya yang jantan. Di pulau lombok jarang sekali bisa dijumpai jenis burung ini. Sebab habitat yang cocok dengannya telah dijadikan lahan produktif. Dalam sebuah pengamatan hanya tampak ada 2 ekor saja yang terlihat sedang mencari makan di atas permukaan tumbuhan air enceng gondok di tepian kolam dengan luas hampir 2 hektar. Burung sepatu jengger juga merupakan enis burung pendatang di lombok, hanya singgah sebentar saat bulan tertentu sehingga kesempatan untuk mengamatinya harus pada waktu yang tepat yaitu sekitar bulan februari. 2. Burung Tiker Burung Tiker Burung Tiker yang memiliki nama latin Metopodius indicus merupakan sejenis burung yang hidup di rawa. Akan tetapi, burung ini tidak mempunyai kemampuan untuk berenang. Meskpun begitu burung ini punya kelebihan yaitu memiliki kemampuan untuk berlari dan juga berjalan di atas tanaman yang mengapung di atas permukaan air. Dan pada saat memasuki masa kawin, burung tiker yang jantan ini akan memamerkan bulu ekornya yang panjang dan indah untuk memikat hati burung tiker dengan jenis burung tiker yang betina. Kebiasaan ini juga sudah sering dilakukan oleh jenis burung yang lainnya. Sebab burung jenis kelamin jantan pastinya mempunyai cara tersendiri untuk menarik hati pasangannya. Ciri Khas Burung Tiker Burung tiker ini memiliki ciri khas yang berbeda dengan jenis burung lainnya, akan tetapi hampir mirip dengan jenis burung air yang lainnya. Burung tiker memiliki kaki dengan bentuk yang ramping dan juga panjang. Selain itu untuk bagian kuku pada jari-jari kaki burung tiker ini juga sangat panjang. Jenis burung yang hidup di rawa ini pada bagian bentuk kakinya berguna sekali untuk menopang berat badannya di atas tanaman yang ada di air. BurungPipit yang satu ini memakan biji-bijian habitat dari burung ini banyak ditemukan di perkebunan, rawa-rawa, dan tepi lahan. 3.) Buff Belied Manikin. Jenis dari burung yang satu ini dapat kita temukan hampir di segala daerah, habitat dari burung ini beragam, seperti di perkebunan, persawahan, daerah landasan terbang, rawa dan hutan. 4.)