Sebagai dasar falsafah, Pancasila adalah satu alat pemersatu bangsa Indonesia Pancasila sebagai Alat Perjuangan Bangsa •Sebagai alat melawan imperialisme dan mewujudkan kemerdekaan bangsa Pancasila sebagai Ideologi dan Pandangan Hidup Bangsa •Pancasila sebagai kepribadian bangsa yang terwujud dalam berbagai hal, dalam kebudayaanKamis, 02 Juni 2016 0953 Wakil Ketua Komisi I DPR-RI TB Hasanuddin Foto Twitter TB Hasanuddin MerahPutih Nasional - Ideologi Pancasila berbeda dengan paham yang dianut oleh negara lain, seperti liberalisme, komunisme, dan sosialisme. Founding father Sukarno menggali ideologi tentang Pancasila dari kultur asli masyarakat Indonesia. "Ideologi Pancasila bersumber dari budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri, kemudian disublimasikan menjadi suatu prinsip hidup kebangsaan dan kenegaraan bagi bangsa Indonesia," kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI TB Hasanuddin dalam keterangan pers, Rabu 1/6 kemarin. Arah dari ideologi Pancasila itu sendiri, menurut Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDIP ini, menjadikan Indonesia sebagai negara berdaulat penuh dan mempersatukan ke-Bhinneka Tunggal Ika-an. "Buktinya, dengan adanya ideologi Pancasila, keragaman di Indonesia, dari suku, agama, dan budaya tetap terjaga dan harmonis," kata TB Hasanuddin. Sumber-sumber yang ada di dalam Pancasila, ungkap TB Hasanuddin, juga terkandung nilai-nilai kultural dan religius. Oleh karena itu, terdapat kesesuaian secara korespondensi antara bangsa Indonesia dengan Pancasila sebagai suatu sistem. "Pancasila juga mengakui kebebasan atas hak-hak masyarakat. Selain itu bahwa manusia menurut Pancasila mempunyai kodrat sebagai makhluk pribadi dan sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga nilai-nilai ketuhanan senantiasa menjiwai kehidupan manusia dalam hidup bernegara dan bermasyarakat," imbuh TB Hasanuddin. Dengan demikian, sambung TB Hasanuddin, fakta perbedaan ideologi Pancasila dengan ideologi lainnya semakin jelas. Misalnya, dalam aspek politik dan hukum, Pancasila menjunjung tinggi keadilan dan keberadaan individu dan masyarakat . Sementara itu, dari aspek ekonomi, Ideologi Pancasila, menurut TB Hasanuddin, menekankan pentingnya peran Negara untuk tidak terjadi monopoli dan lain-lain yang merugikan rakyat. Negara bertugas mensejahtrakan rakyatnya tapi tetap memberi ruang bagi masyarakat untuk ikut aktif dalam usaha usaha ekonomi . Dari pandangan agama, TB Hasanuddin menegaskan, dalam ideologi Pancasila masyarakat bebas memilih agama. Agama harus menjiwai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. "Ketuhanan yang berbudaya diartikan bahwa semua orang bebas memeluk agamanya masing-masing, tapi walau berbeda dalam keyakinan tetap saling menghormati satu sama lain," kata TB Hasanuddin. Melihat fakta itu, lanjut TB Hasanuddin, tak heran jika PDIP sedari awal sudah menjadikan Pancasila sebagai ideologi partai "AD/ART PDIP mengandung nilai-nilai juang, gerak dan nafas kehidupan partai yang selalu bersumber pada Pancasila," ujar TB Hasanuddin. Bahkan, PDI Perjuangan adalah partai yang pertama menyerukan agar pemerintah menetapkan tanggal 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila . "Tapi secara pribadi saya heran, kalau kemudian ada segelintir orang yang berprasangka buruk, menuduh bahwa PDI Perjuangan adalah partai pendukung komunis. Tuduhan itu tendensius dan mengada-ada," katanya. Dengan diresmikannya 1 Juni oleh pemerintah sebagai hari kelahiran Pancasila, TB Hasanuddin mengajak masyarakat untuk memahami Pancasila. "Lalu yakini dan jadikanlah Pancasila sebagai pedoman hidup sehari hari dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara dalam menuju kehidupan yang lebih baik," pungkas TB Hasanuddin. BACA JUGA Pembentukan Badan Cyber Nasional Harus Dikaji Secara Matang TB Hasanuddin Pernyataan Kwik Kian Gie Soal Kudeta Mengherankan Pemerintah Jangan Memaksakan Beli Pesawat A400M Terlibat Suap, Bupati Subang Ojang Sohandi Bakal Dipecat dari Partai Politisi PDIP Bantah Pemecatan Fahri Hamzah dari PKS "Pesanan" Jokowi Berita Lainnya Said Abdullah Sebut PDIP Sudah Siap Apapun Sistem Pemilunya Pasca Putusan MK, PDIP Wacanakan Dialog untuk Kaji dan Evaluasi Sistem Pemilu 2024 Respons PDIP setelah MK Putuskan Sistem Pemilu Tetap Terbuka PKS Yakin PDIP Juga Gembira Atas Putusan MK PDIP Bantah Isu Soal Kontrak Politik dengan Ganjar Pranowo Tag Komunisme Pancasila PDIP TB Hasanudin LAINNYA DARI MERAH PUTIH Dunia Senin, 14 November 2022 1114 LAINNYA DARI MERAH PUTIH Bagikan Pancasila sebagai Jiwa Bangsa. Pada tanggal 1 Juni 1945, tepatnya 72 hari sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, dihadapan sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang di ketuai oleh dr.Radjiman Wedyodiningrat, Ir. Soekarno menyampaikan pidato menawarkan gagasan yang tepat
Jakarta - Pancasila punya arti yang amat penting bagi bangsa Indonesia. Sejak 1 Juni 1945, Pancasila menjadi dasar dan landasan ideologi memiliki lima nilai. Kelimanya adalah nilai dan jiwa ketuhanan-keagamaan, nilai dan jiwa kemanusiaan, nilai dan jiwa persatuan, nilai dan jiwa kerakyatan-demokrasi, serta nilai dan jiwa keadilan sila dalam Pancasila perlu menjadi acuan dalam hidup bermasyarakat dan bernegara. Melansir dari buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan karya Edi Rohani, ini dia arti Pancasila bagi bangsa Pancasila sebagai ideologi IndonesiaDalam hal ini, Pancasila memiliki nilai-nilai yang menjadi cita-cita normatif untuk penyelenggaraan negara. Sehingga, terwujud kehidupan berbangsa dan bernegara yang menjunjung nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, berkerakyatan, dan Pancasila sebagai nilai dasar kehidupan berbangsa dan bernegaraSebagai nilai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara, Pancasila menjadi pedoman dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Karena negara Indonesia terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan budaya, maka diperlukan alat pemersatu keragaman Pancasila sebagai ideologi nasionalPancasila dijadikan seperangkat nilai oleh bangsa Indonesia untuk menata warga negaranya. Pancasila tidak hanya bersifat kefilsafatan, namun juga praksis karena menyangkut makna hidup tentang bagaimana manusia harus Pancasila sebagai etika politikPancasila sebagai pandangan hidup bangsa, merupakan kesatuan utuh nilai-nilai budi pekerti/moral. Pancasila sebagai etika politik memiliki lima prinsip yakni pluralisme, hak asasi manusia, solidaritas bangsa, demokrasi, dan keadilan Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasionalDalam hal ini, Pancasila memiliki anggapan-anggapan dasar yang merupakan acuan dalam merencanakan, melaksanakan, mengawasi, dam memanfaatkan hasil-hasil pembangunan nasional. Misalnya, pembangunan harus menghormati HAM atau tidak boleh mengorbankan Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai ideologi dan dasar negara, sudah sesuai dengan jiwa bangsa Indonesia. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Soekarno pada 1960, yakni, "Dalam mengadakan negara Indonesia merdeka itu harus dapat meletakkan negara itu atas suatu meja statis yang dapat mempersatukan segenap elemen di dalam bangsa itu, tetapi juga harus mempunyai tuntunan dinamis ke arah mana kita gerakkan rakyat, bangsa, dan negara ini... Saya beri uraian itu tadi agar saudara-saudara mengerti bahwa bagi Republik Indonesia, kita memerlukan satu dasar yang bisa menjadi dasar statis dan yang bisa menjadi leitstar dinamis. Leitstar adalah istilah dari bahasa Jerman yang berarti 'bintang pimpinan."Lebih lanjut, Soekarno mengatakan, "Kalau kita mencari satu dasar yang statis yang dapat mengumpulkan semua, dan jikalau kita mencari suatu leitstar dinamis yang dapat menjadi arah perjalanan, kita harus menggali sedalam-dalamnya di dalam jiwa masyarakat kita sendiri...Kalau kita mau memasukkan elemen-elemen yang tidak ada di dalam jiwa Indonesia, tidak mungkin dijadikan dasar untuk duduk di atasnya."Itulah arti Pancasila bagi bangsa Indonesia. Apakah detikers sudah menerapkannya? Simak Video "Google Sediakan 11 Ribu Beasiswa Pelatihan untuk Bangun Talenta Digital" [GambasVideo 20detik] lus/lus
Kemukakanmaksud bahwa Pancasila adalah jiwa bangsa Indonesia! August 27, 2020 Post a Comment Kemukakan maksud bahwa Pancasila adalah jiwa bangsa Indonesia! Jawab: Nilai Pancasila diambil dan digali dari adat dan kepribadian bangsa Indonesia. Oleh karena itu, nilai Pancasila mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia sehingga dapat dikatakanPancasila adalah jiwa seluruh rakyat indonesia, yang memberikan kehidupan bangsa indonesia serta membimbing masyarakat indonesia supaya tercipta masyarakat adil dan makmur. Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti tercantum dalam pembukakaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup bahwa untuk kelestarian dan kemampuan pancasila itu, perlu diusahakan secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengalaman nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya oleh setiap warga negara indonesia, setiap penyelenggara indonesia serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan. Hal ini sesuai pancasila yang menunjukkan suatu rangkaian urutan tiap-tiap sila mempunyai tempat sendiri didalam rangkaian susunan kesatuan itu sehingga tidak dapat diganti. Pancasila juga mempunyai sebutan 1. Pancasila sebagai jiwa bangsa2. Pancasila sebagai kepribadian bangsa3. Pancasila sebagai sumber dari hukum lainnya To read the file of this research, you can request a copy directly from the has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
BangsaIndonesia merupakan bangsa yang toleran dan mengedepankan gotong royong jika ada yang kesusahan. Situasi inilah yang dipotret para penggali Pancasila. Mereka mencari nilai- nilai dasar Pancasila dari bangsa Indonesia dan kehidupan masyarakatnya sendiri. Tidak mencari-cari dari bangsa dan masyarakat di luar Indonesia.
Pengertian Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia – Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia adalah/ Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia yaitu/ Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia merupakan/ yang dimaksud Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia/ arti Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia/ definisi Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia. Menurut Friedrich Carl von Savigny, setiap bangsa mempunyai jiwa masing-masing yang disebut vulgeist jiwa rakyat atau jiwa bangsa. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia lahir bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia itu sendiri. Menurut Pringgodigdo, Pancasila telah ada sejak adanya bangsa Indonesia karena Pancasila memberikan corak yang khas kepada bangsa Indonesia dan tidak dapat dipisahkan dari bangsa Indonesia, serta merupakan ciri khas yang dapat membedakan bangsa Indonesia dari bangsa yang lain. Demikianlah apa yang dimaksud Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia, semoga apa yang saya jelaskan di atas bisa menambah pengetahuan kita.
- Pada awal 1975, kakek bintang film Dian Sastrowardoyo, Sunario Sastrowardoyo, bersama mantan Wakil Presiden Mohamad Hatta, Pringgodigdo, Ahmad Subardjo, dan Maramis duduk dalam Panitia Lima. Hatta adalah ketua dari Panitia Lima itu. “Ada beberapa kurang pengertian di dalam masyarakat tentang lahirnya Pancasila. Ditanyakan tentang hari lahir apakah benar 1 Juni 1945. Pertanyaan ini adalah dalam hubungan, karena dalam buku Profesor Yamin, Naskah Persiapan Penyusunan UUD 1945, Yamin mengucapkan pidato pada 29 Mei 1945 antara lain isinya berkaitan dengan Pancasila,” kata Sunario di sidang Panitia Lima tanggal 10 Januari 1975, seperti dikutip dalam Pancasila Budaya Bangsa Indonesia 1993 yang disusun Suwarno. “Tidak benar, Bung Yamin agak licik, sebenarnya pidato itu adalah yang diucapkan dalam pidato Panitia kecil. Bung Karnolah satu-satunya yang tegas-tegas mengucapkan philosofische gronslag dasar pemikiran untuk negara yang akan dibentuk, yaitu lima sila yang disebut Pancasila,” kata Hatta. Hasil kerja Panitia Lima itu pun diserahkan ke Presiden Soeharto pada 23 Juni 1975 di Bina Graha, lima tahun setelah Hari Pancasila 1 Juni ditiadakan atau 30 tahun setelah Pancasila lahir. Sementara Yamin sudah wafat pada 17 Oktober 1962 dan sudah jadi Pahlawan Nasional pula di zaman Sukarno. Keluar Pertama Kali dari Mulut Sukarno Banyak yang percaya Pancasila adalah hasil buah pikir Sukarno. Gagasan itu ia lontarkan pada 1 Juni 1945, tepat hari ini 73 tahun lalu, dalam rapat Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI. Itulah hari ketika kata 'Pancasila' muncul pertama kali di kalangan pendiri negara. Rapat BPUPKI itu secara khusus membahas tentang dasar negara. Selain Sukarno, Supomo dan Mohamad Yamin juga merumuskan dasar-dasar negara. Masing-masing lima poin. Banyak dari poin-poin itu isinya nyaris serupa. Hampir-hampir sama prinsipnya dengan Pancasila yang dikenal negara Indonesia sekarang. Dalam pidato di hadapan para anggota BPUPKI, tercetuslah kata 'Pancasila' dari mulut Sukarno. “Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa namanya ialah Panca Sila. Sila artinya azas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi,” kata Sukarno waktu itu. Di sinilah peran penting Sukarno dalam kelahiran Pancasila bersama kolega-koleganya di BPUPKI, hingga dirinya dianggap penggali Pancasila. Sukarno tentu bangga atas sebutan sebagai penggali Pancasila. Dalam pidatonya yang berjudul "Indonesia Akan Kuat Selama Kita Tetap Setia Pada Pancasila" 5/10/1966, seperti dimuat dalam buku Bung Karno Masalah Pertahanan-Keamanan hlm. 70, Sukarno bercerita, dia mendengar banyak orang bilang bahwa "Bung Karno sekadar hanya penggali Pancasila” dan itu tidak dipungkirinya. “Loh, memang, memang, memang saudara-saudara, aku berterimakasih syukur ke hadirat Allah SWT bahwa aku dijadikan oleh Tuhan perumus Pancasila; dijadikan Tuhan penggali daripada lima mutiara yang tertanam di dalam buminya rakyat Indonesia ini, yaitu Pancasila,” kata Sukarno dalam pidato di Hari Peringatan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ABRI. Dalam autobiografinya yang dikerjakan Cindy Adams, Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat, dengan rendah hati Sukarno bilang, “Aku tidak mengatakan, bahwa aku menciptakan Pancasila. Apa yang kukerjakan hanyalah menggali tradisi kami jauh sampai ke dasarnya dan keluarlah aku dengan lima butir mutiara yang indah.” Belakangan, setelah naiknya Soeharto menjadi presiden, muncul perdebatan soal penggali Pancasila. “Ada yang menafsirkan ahli bahasa itu adalah Muhammad Yamin […] Walaupun tak bisa disangkal kata Pancasila diucapkan pertama kali secara resmi oleh Sukarno pada 1 Juni 1945,” tulis St. Sularto dan Dorothea Rini Yunarti dalam Konflik di Balik Proklamasi BPUPKI, PPKI, dan Kemerdekaan 2010 36. Desukarnoisasi ala Orde Baru Di masa Orde Baru, “sejarah itu [tentang peran Yamin] juga digunakan untuk mengecilkan peran Sukarno dan membesarkan peran Soeharto. Upaya yang dilakukan oleh Nugroho Notosusanto untuk menjadikan Sukarno bukan penggali Pancasila, termasuk dalam konteks ini. Sebagaimana kita ketahui, peringatan hari lahirnya Pancasila telah ditiadakan sejak tanggal 1 Juni 1970,” tulis Asvi Warman Adam dalam Pelurusan Sejarah Indonesia 2007 7. Artinya, 20 hari sebelum Sukarno meninggal dunia. Tak hanya Hari Kelahiran Pancasila yang ditiadakan sejak 1970. Lembaga andalan Soeharto, Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban Kopkamtib, juga bertitah pada 23 September 1970 bahwa segala ajaran Sukarno dan peringatan hari kelahirannya dilarang. Hari perayaan terkait Pancasila di masa Orde Baru tentu saja Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober tiap tahun. Hari kelahiran Pancasila, yang sebelumnya diperingati tiap 1 Juni, jadi tidak penting. “Muhammad Yamin yang mengaku telah melampirkan pada pidatonya pada 29 Mei lima dasar mirip Pancasila Bung Karno, tidak tidak dapat diterima. Tak ada seorang pun saksi yang mendukung bahwa Yaminlah sesungguhnya sebagai pencetus Pancasila,” tulis Ahmad Syafi'i Maarif dalam Islam dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan Sebuah Refleksi Sejarah 2009 137. Menurut Syafi'i, pidato itu adalah “selundupan.” Meski begitu, Nugroho Notosusanto percaya Pancasila adalah gagasan Yamin. Isu Yamin sebagai penggagas Pancasila merebak setelah Nugroho Notosusanto menyusun Naskah proklamasi jang otentik dan rumusan Pantjasila jang otentik 1971 terbitan Pusat Sedjarah ABRI. Beberapa tahun kemudian, Nugroho menulis lagi soal Pancasila dalam Proses Perumusan Pancasila Dasar Negara 1985 terbitan Balai Pustaka. Patokan Nugroho Notosusato adalah Muhammad Yamin-lah yang pertama mengucapkannya, meski menurut Hatta itu cuma diucapkan dalam rapat kecil. Meski begitu, di mata pemerintah Orde Baru, “Yang dianggap pertama kali merumuskan materi Pancasila, ialah Mr. Muh. Yamin, yang pada tanggal 29 Mei 1945 di dalam pidatonya mengemukakan lima Azas dan Dasar Negara Kebangsaan Republik Indonesia,” seperti tercatat dalam Sejarah Nasional Indonesia Jaman Jepang dan Jaman Republik Indonesia 1975 18 rilisan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Penghilangan peran Sukarno dalam sejarah Pancasila sebagai dasar negara ini tidak begitu berhasil, meski tentunya ada saja orang yang percaya pada Yamin atau Nugroho. Syafi'i menyebut, “Desukarnoisasi telah dilakukan dengan cara sembrono, khususnya menyangkut dasar negara ini.” Usaha ini adalah usaha membunuh Sukarno setelah kematiannya. Sejarawan Jacques Lecrec menyebut Sukarno dibunuh dua kali; sementara Asvi Warman Adam menyebut Sukarno dibunuh tiga kali oleh Orde Baru, salah satunya lewat penghilangan perannya dalam sejarah. Sejarah Orde Baru sendiri berada di tangan Nugroho Notosusanto, yang juga punya pengaruh besar dalam penulisan sejarah Indonesia versi pemerintah. Nugroho adalah brigadir jenderal TNI yang pernah jadi pimpinan Pusat Sedjarah TNI dan mantan penulis prosa fiksi. Di luar itu, ia pernah menjabat Rektor Universitas Indonesia 1982-1983 dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 1983-1985. - Politik Penulis Petrik MatanasiEditor Ivan Aulia Ahsan
MerahPutihNasional - Ideologi Pancasila berbeda dengan paham yang dianut oleh negara lain, seperti liberalisme, komunisme, dan sosialisme.Founding father Sukarno menggali ideologi tentang Pancasila dari kultur asli masyarakat Indonesia. "Ideologi Pancasila bersumber dari budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri, kemudian disublimasikan menjadi suatu prinsip hidup kebangsaan dan Infografis Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews Kamis, 01 Jun 2017 0941 WIB Jakarta - Hari lahir Pancasila yang diperingati pada 1 Juni, dan ditetapkan sebagai hari libur nasional oleh Presiden Joko Widodo sejak 2016. Tanggal 1 Juni diambil dari pidato Sukarno di Sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945. Selain Sukarno, turut berpidato pada hari-hari sebelumnya yakni M. Yamin dan Soepomo. Berikut ini pandangan ketiga tokoh dimaksud tentang dasar negara yang di kemudian hari disepakati bernama Pancasila. jat/imk PancasilaSebagai Jiwa Bangsa. " dan oleh karena demokrasi ini adalah demokrasi impor, bukan demokrasi yang cocok dengan jiwa kita sendiri, maka kita mengalami segenap ekses-ekses dari sekedar memakai barang impor. Mari kita kembali kepada jiwa kita sendiri. " (Soekarno, dalam Pidato berjudul Konsepsi Baru, 21 Februari 1957) Dalam perkembangan zaman yang mengalami kemajuan dan keemasan ini terlihat potensi masyarakat akan budaya sendiri mulai menghilang. Tergesernya oleh budaya asing yang tak terbendung dalam menangganinya. Bahkan masyarakat kini cenderung mengikuti budaya barat yang ngetrend. Indonesia merupakan laboratorium sosial yang sangat kaya karena pluralitasnya, baik dari aspek ras dan etnis, bahasa, agama dan lainnya. Itu pun ditambah status geografis sebagai negara maritim yang terdiri dari setidaknya pulau. Bahwa pluralitas di satu pihak adalah aset bangsa jika dikelola secara tepat, di pihak lain pluralitas juga membawa bibit ancaman disintegrasi. Karakter pluralistik itu hanya suatu pressing faktor dalam realitas ikatan negara. Di tengah situasi bangsa Indonesia yang seperti itu, nasionalisme sangat di butuhkan untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila sebagai dasar bagi negara indonesia yang merdeka, bersatu dan berdaulat. Dengan ditempatkannya Pancasila sebagai dasar negara dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 maka Pancasila mempunyai kedudukan sebagai pokok kaidah negara yang fundamental bagi negara Indonesia. Disamping faktor utama Pancasila di dalam sistem ketatanegaraan Indonesia terdapat faktor Undang-Undang 1945. Faktor Pancasila dan UUD 1945 tidak dapat dipisahkan satu sama lain baik dalam teori maupun praktek ketatanegaraan. Di satu pihak Pancasila sebagai sistem dasar dan merupakan landasan ideal maka di pihak lain UUD 1945 adalah sub sistem dari Pancasila yang merupakan landasan struktural dalam kehidupan ketatanegaraan Indonesia. Sehingga Pancasila merupakan sumbar dari dari segala sumber hukum, merupakan pedoman tertinggi dan kaidah dasar Hukum Nasional. Pancasila juga mempunyai kedudukan sebagai ideologi negara dan falsafah bangsa. To read the file of this research, you can request a copy directly from the has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication. . Selain itu, filsafat Pancasila juga memiliki fungsi dan tujuan bagi negara kita. Fungsi filsafat Pancasila adalah sebagai berikut: Sebagai Jiwa Bangsa Indonesia. Setiap bangsa di dunia memiliki jiwa masing-masing. Hal ini disebut dengan istilah Volkgeish yang berarti 'jiwa bangsa' atau 'jiwa rakyat'.. - Pancasila merupakan kepribadian bangsa Indonesia. Semua perilaku, sikap, dan pemikiran rakyatnya harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Nilai dan ajaran moral yang dikandung Pancasila pun hendaknya diimplementasikan dan dijalankan dalam Totok Sugiarto, dkk dalam buku Ensiklopedia Pancasila 2021, arti dari Pancasila sebagai kepribadian bangsa adalah Pancasila lahir bersamaan dengan bangsa Indonesia. Sebagai kepribadian bangsa berarti nilai-nilai Pancasila merupakan ciri khas bangsa Indoensia, baik dalam berperilaku, bertindak maupun berpikir. Peranan Pancasila sebagai kepribadian bangsa Adapun salah satu fungsi Pancasila sebagai kepribadian bangsa adalah menjadi cerminan dari jati diri bangsa Indonesia. Dikutip dari buku Implementasi dan Prinsip Pancasila 2020 oleh Tim Penyusun, peranan Pancasila sebagai kepribadian bangsa tecermin dari cita-cita bangsa Indonesia. Baca juga 3 Fungsi Pokok PancasilaArtinya, apa yang ingin dicapai atau diraih oleh bangsa Indonesia sebenarnya termuat dalam kelima sila Pancasila. Pancasila sebagai kepribadian bangsa juga berarti bahwa Pancasila merupakan ciri khas yang membedakan Indonesia dengan negara lain. Misal, Indonesia memiliki ideologi negara, berupa Pancasila. Sementara negara lain tidak memilikinya atau mengusung ideologi lain. Selain itu, peranan Pancasila sebagai kepribadian bangsa, yakni memotivasi perilaku, sikap, dan perbuatan masyarakat Indonesia dalam keseharian. Motivasi ini, secara langsung maupun tidak, akan membantu masyarakat Indonesia untuk mewujudkan cita-cita serta tujuan bangsa. Kesimpulannya, ada tiga fungsi Pancasila sebagai kepribadian bangsa, yakni Menjadi cemrinan dari jati diri bangsa Ciri khas bangsa Indonesia Memotivasi perilaku, sikap, dan perbuatan masyarakat Indonesia dalam keseharian. Baca juga Fungsi Pancasila bagi Bangsa Indonesia Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. aC5jJAF.